`` Cak Mustaqim: Mengenai Fenomena 19

Senin, 12 November 2012

Mengenai Fenomena 19


Kita semua tidak memungkiri bahwa fenomena 19 di dalam Al-Quran itu berasal dari kalimat Bismillaahhirrahmaanirrahiim yang terdiri dari 19 huruf .Kalimat ”Bismillaahhirrahmaanirrahiim” ini yang memperkenalkannya kepada kita adalah Nabi Sulaiman. Ketika dia berkirim surat kepada Ratu Saba’ Kop Surat dari Surat Sulaiman itu adalah kalimat “Bismillaahhirrahmaanirrahiim”.


Isi suratnya adalah :”Allaa ta’luu ‘alaiyya, wa’tuunii muslimin” (Jangan menyombong kepada ku dan datanglah kepada ku dengan menyerah diri”. Jadi, dapat dikatakan bahwa Fenomena 19 itu sudah diketahui oleh Nabi Sulaiman.

Sebab itu di Borobudur ada Fenomena 19. Karena yang membuat Borobudur itu bukan manusia saja, tetapi juga Jin, maka segaris lurusnya tiga candi Borobudur, Pawon dan Mendut, bukanlah hal yang kebetulan. Karena Jin bisa melihatnya dari atas.

Untuk apa mereka membuat ketiga candi itu (Candi Borobudur, Candi Pawon, Candi Mendut) segaris lurus ? Jawabannya adalah untuk membuat gambar Gerhana. Dengan demikian mereka memberitakan bahwa Borobudur itu gambar Matahari, Pawon adalah gambar Bulan, dan Mendut adalah gambar Bumi. Itu diibaratkan Mendut mewakili manusia. Sebab di sana ada sebuah patung manusia sebagai wakil penduduk bumi, yaitu manusia. Mengapa Borobudur itu gambar matahari ? karena si Ratu Saba’ itu dulunya kan menyembah matahari, jadi ‘Arsy dia itu ada nuansa mataharinya.

Mengapa candi-candi itu menggambarkan Mihrab-Mihrab?? Ya dikarenakan di dalam Al-Quran, jin-jin yang bekerja atas paksaan Sulaiman itu, mereka membuat mihrab-mihrab
 “Dan untuk Sulaiman, angin bertiup pada pagi hari sebulan dan bertiup pada petang hari sebulan. Dan kami alirkan baginya mata air dari tembaga, dan kami mudahkan sebagian dari Jin bekerja di hadapannya dengan izin Tuhannya, dan siapa dari mereka berpaling dari perintah kami, niscaya kami rasakan baginya dari azab api yang bernyala. Mereka kerjakan untuknya apa yang ia kehendaki dari Mihrab-Mihrab dan Patung-patung dan Piring-piring seperti Kolam-Kolam dan Kuali-Kuali yang tetap” (Al-Quran, surat Saba’, ke 34 ayat 12-13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar